Istilah-istilah dalam drama : - Duniaku Nasa2k

Rentetan Perjalanan Kehidupan

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday 7 March 2019

Istilah-istilah dalam drama :

 

 

Istilah-istilah dalam drama :

 

Drama : berasal dari bahasa Yunani, yaitu dramoi yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung. Pementasan drama dikenal juga dengan istilah teater. dan sebuah produksi pementasan drama bisa berangkat dari sebuah naskah (dikategorikan juga sebagai bentuk Drama Modern) ataupun tanpa naskah hanya dengan bentuk improvisasi atau menggunakan plot saja (dikategorikan sebagai Drama Tradisional).    

Babak :
Babak, merupakan bagian dari lakon drama. Dalam satu lakon drama mungkin saja terdiri dari satu, dua atau tiga babak bahkan  mungkin lebih. Batas antara babak satu dengan babak selanjutnya ditandai dengan turunnya layer atau matinya penerangan lampu pementasan. Bila lampu dinyalakan kembali atau layer diangkat kembali biasanya ada perubahan penataan panggung yang  menggambarkan setting yang berbeda.

Adegan :
Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya bagian dari rabgkaian suasana dalam babak.

Prolog :
Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog biasanya berisi tentang perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, konflik yang terjadi dan juga synopsis lakon

Epilog :
Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya kadang berupa kesimpulan atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang telah disajikan.

Dialog :
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memegang peranan penting karena menjadi pengarah lakon drama. Agar dialog tidak  membosankan maka pengucapannya harus disertai penjiwaan secara emosional, selain itu pelafalannnya harus jelas dan cukup keras.

   
Monolog : Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri.

   
Mimik : Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

   
Pantomim : Pantomime adalah ekspresi gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

   
Pantomimik : Pantomimik adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

   
Gestur : Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain.

   
Bloking : Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain tidak menjemukan.

   
Gait : Gait berbeda dengan bloking karena diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain.

   
Akting : Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkan.

   
Aktor : Aktor adalah orang yang melakukan acting yaitu pemain drama. Untuk actor wanita disebut sebagai aktris.

   
Improvisasi : Improvisasi adalah gerakan-gerakan atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan peran.

    
Musik Ilustrasi : Ilustrasi adalah iringan bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan. Istilah ilustrasi juga bias disebut musik   pengiring.

   
Kontemporer : Kontemporer adalah lakon atau naskah serba bebas yang tidak terikat aturan.

    
Kostum : Kostum adalah pakaian para pemain yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita di panggung.

    
Skenario : Skenario adalah susunan garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan para pemain.

   
Panggung : Panggung adalah tempat para aktor memainkan drama.

   
Tirai : Tirai adalah kain penutup panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan.

   
Penonton : Penonton adalah semua orang yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan drama.

   
Sutradara : Sutradara adalah orang yang memimpin dan paling bertanggung jawab dalam pementasan drama.

   
Naskah : Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu dan tata suara (musik pengiring)

   
Tata Rias : Fungsi tata rias adalah menggambarkan tokoh yang dituntut misalnya seorang pemain memerankan tokoh kakek maka wajah     dan rambutnya dibuat tampak tua. Rias memiliki fungsi pokok, misalnya mengubah seorang gadis belia menjadi nenek tua atau seorang     pria memerankan seorang wanita. Rias memiliki fungsi bantuan, misalnya seorang gadis muda memang memerankan gadis muda.

   
Tata Busana/kostum : penataan kebutuhan kostum semua pemain. Penata rias dan penata busana harus bekerjasama saling memahami, saling menyesuaikan, penata rias dan penata busana harus mampu   menafsirkan dan mementaskan rias dan pakaian yang terdapat dalam naskah cerita, misal tokoh nenek melarat, maka pakaian yang  dikenakan tidak menggunakan pakaian yang bagus dan mahal, karena kesalahan dalam busana dapat juga mengganggu jalannya cerita.

   
Tata Lampu : Pengaturan cahaya di panggung dibutuhkan untuk mendukung jalan cerita yang menerangkan tempat dan waktu kejadian pada sebuah cerita, untuk menggambarkan kejadian pada malam hari atau siang hari, menggambar kejadian misal di tempat romantis.

   
Tata Suara : penataan kebutuhanMusik dalam pertunjukan drama untuk mendukung suasana, misal penggambaran kesedihan, ketakutan, kemarahan dan  lain-lain misal penggambaran cerita kesedihan seorang anak, kalau diiringi musik yang sesuai, tentu kesedihan ini akan lebih terasa  diiringi musik berirama lembut, alat musik yang digunakan hanya seruling yang mendayu-dayu, ketika adegan kemarahan diiringi musik  berirama cepat dan keras, penata musik berirama cepat lagu yang sudah ada ataupun menciptakan lagu sendiri, penata suara harus  memiliki kreativitas yang tinggi.

   
Dekorasi : penataan setting panggung pertunjukan yang berfungsi memperjelas seting /latar dan konsep pertunjukan drama.

    Set dekor realistik : menggunakan unsur-unsur dengan kerupaan yang sebenarnya. Dengan set ini diharapkan penonton seperti menyaksikan alam sesungguhnya.

    Set dekor sugestif : mempergunakan beberapa unsur saja yang menjadi ciri khas suatu keadaan ruang atau alam tertentu. Contoh:  hutan digambarkan dengan dua bentuk pohon sederhana berakar gantung.

    Set dekor stilasi : set dekor yang bentuk unsur-unsurnya digayakan dari bentuk aslinya. Bentuknya bisa tidak alamiah. Ukurannya bisa jadi tidak rasional.

    Set dekor abstrak : tidak menampilkan unsur-unsur yang berbentuk realistis naturalis, tetapi berbentuk benda sederhana tidak  lengkap. Penonton dituntun untuk menerka-nerka secara terarah.

   
Aepitasio : bagian awal, masalah semakin rumit.

    
Catastasis : puncak ketegangan/klimaks.

   
Catastrophe : akhir/penyelesaian.

   
Protoasis : bagian permulaan suatu drama dengan pelukisan peran dan motif laku.


Premis
: intisari cerita sebagai landasan ideal dalam menentukan arah dan tujuan cerita.

 

 

Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.

 

Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.

 

Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.

 

Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.

 

Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.

 

Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.

 

Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.

Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari

 

Tema : merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.

 

 

Alur : yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir.

 

Protagonis : adalah tokoh yang berwatak baik.  

 

Antagonis : merupakan tokoh yang berwatak jahat.

 

Latar : adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung serta yang berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam cerita. 

 

Amanat drama : merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.

 

Unsur instrinsik : ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun suatu drama.

 

Judul : merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama

 

Tema : merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya.

 

Plot : atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita

 

Komplikasi : tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.

 

Klimaks : merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.

 

Resolusi : merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini 

 

Konflik : merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama

 

Unsur ekstrinsik : Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita

No comments:

NOTA DAN LATIHAN KATA HUBUNG PANCANGAN KETERANGAN

  KATA HUBUNG PANCANGAN KETERANGAN    1. Kata hubung pancangan keterangan ialah kata yang berfungsi untuk menghubungkan klausa utama d...

Post Top Ad

Your Ad Spot